Random Product

PRESTASI KAIN TENUN IKAT

Kain tenun ikat tradisional hasil produksi pengrajin dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang kini semakin banyak peminatnya.

Ahmad Husni salah seorang pedagang kain tenun ikat asal Medan, mengatakan kain tenun ikat hasil alat tenun bukan mesin (ATBM) dari kabupaten jepara, masih tetap diminati oleh sejumlah konsumen baik dalam negeri maupun luar negeri. kualitas kain tenun dari jepara ini tidak kalah bagusnya dengan hasil produksi pabrik, banyak konsumen menyukai kain tenun ikat karena proses pembuatannya yang unik dan mempunyai prestis tersendiri. Ahmad Husni mengatakan bahwa dirinya mampu menjual kurang dari 200 kain tenun ikat dengan harga rata-rata kurang dari Rp 200 ribu per potong.

Menurut dia, pemasaran kain tenun ikat di medan mudah karena tingginya permintaan, namun kendalanya persediaan kain tenun ikat terbatas karena stok dari Rumah Tenun Troso masih belum mampu memenuhi permintaan pasar.

kini Beberapa hari kedepan memasuki bulan Ramadhan permintaan akan kain tenun ikat pasti semakin meningkat, terutama kain tenun ikat CSM, dalam satu kali produksi kini para pengrajin Rumah Tenun Troso dituntut mampu menghasilkan beberapa potong kain guna mengejar target permintaan konsumen. Dari manajemen Rumah Tenun Troso mengakui akan kendala yang dihadapi, manajemen mengakui sulitnya mendapatkan modal guna mengembangkan usaha, pihak manajemen mengharapkan adanya bantuan yang bisa diperoleh guna menopang roduksi guna memenuhi permintaan pasar.